(Foto Alm. KH. Nuril Huda/pmiirembang.or.id)
REMBANG, pmiirembang.or.id - Kabar duka datang dari keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Lantaran, salah satu pendiri di Banom Nahdlatul Ulama (NU), KH. Nuril Huda, Tutup Usia pada Rabu (20/12/2023) pagi hari.
Berdasarkan info yang telah tersebar Rofiqul Umam Ahmad, keluarga dari almarhum menyampaikan pesan duka tersebut.
"Telah meninggal dunia KH Nuril Huda (salah satu muassis PMII) pada Rabu, 20 Desember 2023 Pukul 06.35 WIB," tulis begitu pesan Rofiqul
Rofiqul Umam Ahmad juga menjelaskan jika Jenazah Kiai Nuril di semayamkan di rumah duka.
"Jenazah Kiai Nuril, disemayamkan di rumah duka di Kemang Pratama Regency, Jalan Pirus Blok F25, Kota Bekasi, Jawa Barat. Rencananya, jenazah akan dikebumikan di Lamongan, Jawa Timur, tepatnya di Pondok Pesantren Darul Ulum, Medali, Sugio," ujarnya.
Tempat pemakaman Almarhum Kiai Nuril rencana di Komplek Ponpes Darul Ulum. Diberangkatkan dari rumah duka Pukul 16.00 WIB.
Dari sosok beliau, Kiai Nuril lahir pada 17 Agustus 1939 di Lamongan, ia merupakan salah satu dari 13 mahasiswa yang turut mendirikan PMII.
Dilansir dari laman nulamongan.or.id, sebagian kalangan yang aktif di organisasi PMII, 17 Agustus menjadi momen lahirnya ulama’ kharismatik yang juga termasuk salah satu pendiri PMII yang lahir di bumi Lamongan. Ulama’ tersebut adalah KH. Nuril Huda, salah satu penggagas berdirinya organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, tercatat bahwa berdirinya PMII tidak lepas dari pengaruh serta peran dari para mahasiswa Nahdliyyin serta kiai dan para ulama’.
KH Nuril Huda adalah putra asli kelahiran Kabupaten Lamongan yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1939. Dan tepat pada hari ini beliau telah berumur 82 tahun.
“Mengenai KH Nuril Huda, beliau ketika pulang ke Lamongan selalu berpesan kepada kami selaku kader muda Nahdlatul ulama’ untuk serta merta memberikan gagasan pemikiran bahkan tenaganya untuk kemaslahatan umat melalui NU dan PMII”, cerita dari sahabat Syamsuddin (Alumni Ketua PC PMII Lamongan) ketika menemui beliau dari laman nulamongan.or.id.
Kader-kader muda NU yang mengagumi beliau, dengan umur yang telah senja, namun masih ingin berkumpul serta menghadiri kegiatan anak-anak PMII. Hal tersebut diceritakan oleh Syamsuddin Ketika ia sekadar berpamitan untuk melaksanakan kegiatan kaderisasi di tingkatan cabang melalui panggilan telepon, beliau langsung mengatakan untuk hadir di agenda tersebut, padahal jarak rumah beliau di Bekasi ke Lamongan ditempuh sekitar 8-9 jam.
Ini merupakan suatu contoh tauladan bagi kader muda NU dan kader-kader PMII yang masih aktif di organisasi untuk bisa meneladani ghiroh perjuangan beliau, apalagi beliau merupakan putra kelahiran Lamongan yang harus menjadi panutan bagi kader PMII dari semua tingkatan.
Dan tepat pada momentum hari ulang tahun kemerdekaan ini juga tepat dengan hari ulang tahun KH. Nuril Huda, harus menjadi suatu pelajaran tersendiri agar dapar selalu meningkatkan ghiroh berkebangsaan, memperjuangkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan serta mempererat ukhuwah wathoniyah (tali persaudaraan sebangsa dan setanah air).
Kendati demikian, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2004-2010 di era Ketua Umum PBNU KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Penulis : Ayu Lestari
0 Komentar