Sesi swafoto setelah sharing session Rakercab PC PMII Rembang. (Doc. Istimewa/pmiirembang.or.id)
REMBANG, pmiirembang.or.id - Rumuskan Kerja Organisasi, PC PMII Rembang Gelar Rakercab dengan mengusung tema 'Bersinergi Menuju Rembang Progresif," Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) usai menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Wana Wisata Mantingan Kartini, Bulu Kabupaten Rembang, selama dua hari, Sabtu sampai Minggu tanggal 6-7 Januari 2024.
Rakercab kali ini, dihadiri beberapa senior PMII diantaranya, Sahabat Sulchan, Sahabat Furqon, Sahabat Ferhadz, Sahabat Hujjaj, dan Sahabat Rino. Tak hanya itu, seluruh delegasi undangan dari komisariat dan rayon turut mengikuti sarasehan acara tersebut sampai tuntas. Senin (8/1/2024).
Ketua Panitia Rakercab PC PMII Rembang, Sahabati Ayu Lestari, menyampaikan Rakercab ini merupakan proses awal untuk merumuskan kerja organisasi untuk menjadikan PMII Rembang guna bersinergi.
“Rakercab ini adalah gerbang awal dimana kerja-kerja organisasi dirumuskan dan dilaksanakan,” kata Ayu.
Ketua Umum PC PMII Rembang, Sahabat Habiburrohman menuturkan agenda pasca pelantikan ini menjadi pembuka dalam merumuskan roadmap cabang Rembang kedepannya.
"Saya berspekulasi untuk rakercab ini dapat memberikan titik terang bagi setiap pengurus untuk fokus sesuai tujuan awal dalam mensukseskan sebuah organisasi, apalagi kami mendatangkan beberapa senior sesuai kapasitasnya masing-masing yang menyalurkan solusi dan spirit bagi kami selaku juniornya," sahut Habib.
Ada sepenggal petuah yang dilontarkan oleh senior PMII, sahabat Sulchan. Bahwa, menjadi seorang aktivis, lebih-lebih menjadi seorang mahasiswa yang mempunyai jalan pemikiran bebas dan tanpa belenggu aturan-aturan tekstual barangkali dapat menciptakan suatu inovasi baru serta turut membantu memperbaiki keadaan kabupatennya.
"Tidak usah terlalu muluk-muluk, minimal kalian bisa berdampak untuk Kabupaten Rembang, apalagi di ranah kearsipan dan perpustakaannya. Banyak masyarakat yang gemar membacanya masih memprihatinkan dan kondisi perpustakaan yang tidak seramai tempat yang lain," ujar Sulchan.
Gayung bersambut, solusi taktis yang disampaikan oleh Sahabat Najih, dimana kita sebagai role model puncak tertinggi di ranah organisasi dapat memposisikan diri. Dari beliau, ada tiga tempat strategis yang dapat dijamah. Diantaranya menjadi tokoh politik, menjadi akademisi, menjadi mafia.
"Dari ketiga posisi ini, kalian tentukan potensi dari diri sahabat-sahabati. Lebih cenderung kemana. Kalau lebih suka di dunia politik, harus mengerti ilmu secara teoritis dulu, baru terjun secara langsung. Sementara kalau ingin menjadi seorang akademisi, minimal kalian mempunyai karya dan publikasi, syukur-syukur jiwa kalian terketuk untuk menjadi seorang guru yang berhati ksatria dan bertanggung jawab, serta kalau ingin menjadi mafia, kembangkan keahlian di bidang teknologi dan gunakan keterampilan itu untuk hal hal yang positif," tandas Najih.
Sementara itu, ada pernyataan menarik dari Sahabat Ferhadz, senior PMII dari daerah Sarang Rembang memberikan tips untuk mendapatkan keterampilan tersebut. Yakni dengan berintelektual.
"Intelektual yang seperti apa, yakni intelektual organik yang dapat dikemas secara sederhana dan menyeluruh dalam aksinya," pungkas Ferhadz.
Penulis: Ayu Lestari
0 Komentar