Diskusi Pinggiran berlangsung di halaman gedung Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayat Lasem (STAILA), Minggu (6/10/2024).
pmiirembang.or.id - PMII Komisariat Al-Hidayat Lasem lagi-lagi menggelar Diskusi Pinggiran dengan pembahasan terkait peran mahasiswa gen z terhadap isu sosial yang dihelat di Halaman Gedung Staila, Minggu (6/10/2024) sore hari.
Sebanyak 18 peserta telah mengikuti acara tersebut yang dimulai tepat pukul 16.00 WIB, seluruh pengurus dan anggota kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Al-Hidayat Lasem berkumpul dan belajar bersama dengan pemantik, Khanda Eka Meylana Andriano.
Luklu'ul Hisbiyah, Ketua Komisariat PMII Al-Hidayat Lasem menjelaskan, keberlangsungan agenda non formal tersebut dilandasi adanya keresahan mahasiswa dalam menghadapi isu-isu sosial disekitar, "Diskusi pinggiran lanjutan ini kami sengaja singgung terkait peran para mahasiswa dalam rentang usia 27 ke bawah menyikapi perihal isu sosial yang masih merajalela di sekitar kami, apalagi dilingkungan kampus," tandas Luklu'ul.
Namun berbeda dari sudut pandang kader lain, Syifa Jannatuzzahra yang masih belum memahami sepenuhnya kasus isu-isu sosial dalam ajang diskusi itu, "Menurut saya kurang seru, atau mungkin dari saya pribadi kurang mengerti terkait pembahasan yang dibawa oleh pemateri, yang pasti perihal bagaimana mahasiswa muda menghadapi isu-isu sosial," jawab Syifa, Ketua Kopri Komisariat PMII Al-Hidayat Lasem saat diwawancarai melalui pesan singkat di What'sApp, Minggu (6/10/2024).
Syifa berkata, contoh yang ditampilkan seperti halnya permasalahan ABPD yang defisit dan dampaknya terhadap perekonomiannyang menjadi fenomena terbaru dan masih sangat relevan dalam ranah isu sosial.
"Contoh itu sesuai sekali, apalagi masih ada kejanggalan hingga saat ini," imbuhnya.
Khanda Eka, Ketua Bidang Kaderisasi Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyebut, aktivitas semacam itu, dapat merangsang
daya nalar kritis kader. Pasalnya, hal-hal yang terkait dengan isu sosial salah satunya menjadi fokus penting dari PMII. Yang tertuang dalam ajaran Nilai Dasar Pergerakan (NDP).
"Kegiatan seperti ini seharusnya menjadi rutinitas di lingkungan kemahasiswaan, karena kegiatan diskusi seperti ini dapat melatih nalar kritis, publik speaking dan perbedaan pendapat dari peserta diskusi menghasil pemikiran yang komprehensif," ucap Khanda.
Menurut Khanda, pengurus dan kader PMII Komisariat Al-Hidayat Lasem cukup antusias dalam diskusi pinggiran kali ini, "Teman-teman Al-Hdayat cukup antusias bertanya, menyanggah dan menjawab dalam diskusi," jawabnya.
Khanda berharap, pasca adanya kegiatan tukar pikiran semacam itu, dapat dipraktikkan kepada seluruh kader PMII Al-Hidayat Lasem, "Out putnya kader Al-Hidayat dapat mengimplementasikan teori teori yang disampaikan menjadi diskusi kasuistik," pungkasnya.
Penulis: Ayu Lestari
0 Komentar